Jumat, 13 Januari 2017

Guru yang Baik Mendidik Anak dengan Hati




Guru yang Baik Mendidik Anak dengan Hati
Dalam proses pembelajaran, pendidik memberikan keteladanan.

WAHANA INFORMASI PENDIDIKAN DAN GURU | Untuk mencapai pendidikan yang sukses, proses pembelajaran diselenggarakan sedemikian rupa sehingga terasa hidup, memotivasi, inspiratif, menyenangkan, interaktif dan menantang. Pembelajaran juga harus memberi ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian peserta didik sesuai bakat, minat, perkembangan fisik serta psikologisnya.


Demikian disampaikan Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO Prof Dr H Arief Rachman MPd dalam Parenting Class di Yogyakarta. Menurut Arief, guru yang baik adalah yang mampu membina peserta didik dengan hati. Sehingga guru tidak hanya melakukan transfer ilmu, namun mendidik siswa menjadi pribadi dengan karakter mulia.

"Dalam proses pembelajaran, pendidik memberikan keteladanan," kata Arief yang wahanainfopendidikan.blogspot.co.id kutip dari Kedaulatan Rakyat (11/01/17).

Dalam pola asuh yang sehat, perilaku guru dan orangtua adalah mengarahkan, memberi pedoman, bekerjasama dengan anak dan membimbingnya. Dengan begitu anak memiliki tempat bertanya, merasa diperlukan sehingga akan hormat kepada orangtua. Guru dan orangtua harus mengenali potensi kecerdasan anak meliputi potensi perasaan, akal, sosial dan jasmani. 

Artikel Terkait

Guru yang Baik Mendidik Anak dengan Hati
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email