Ayo, Kenali Kesiapan Literasi Anak
WAHANA INFORMASI PENDIDIKAN DAN GURU | Orang tua dan guru memiliki peran penting dalam membantu anak dengan pengembangan kemampuan literasi sejak dini. Mengenalkan literasi sejak usia dini dapat menjadi awal yang baik . Ketika anak mulai memberikan pertanyaan-pertanyaan seperti “Apa itu?” “Kenapa bisa seperti itu?” Maka hal itu dapat menjadi tanda bahwa anak sudah siap untuk belajar membaca.
Ketertarikan anak-anak dalam membaca sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar mereka. Orang tua dan guru memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan yang mendukung bagi anak.
Baca juga :
Waspada, Bandar Narkoba Incar Anak TK dan SD
Anak-anak Seperti Ini, Tolong Dicetak Sebanyak-banyaknya
Harus Peka Kecerdasan Anak, Jangan Labeli Anak
Waspada, Bandar Narkoba Incar Anak TK dan SD
Anak-anak Seperti Ini, Tolong Dicetak Sebanyak-banyaknya
Harus Peka Kecerdasan Anak, Jangan Labeli Anak
Orang tua dan guru memiliki peran penting dalam membantu anak dengan pengembangan kemampuan literasi sejak dini. Literasi menjadi dasar bagi anak untuk mengembangkan kemampuan fisik, motorik, emosi dan sosial baik di lingkungan sekolah, pergaulan dengan teman-teman sebaya dan membangun sikap mandiri.
Ada baiknya sebelum anak belajar membaca dan menulis, mereka harus mengembangkan unsur-unsur di dalam literasi, yaitu kemampuan untuk berbicara, mendengarkan, memahami, mengamati dan menggambar. Dan semakin anak bertumbuh besar, mereka harus mempelajari hubungan antara huruf-huruf; baik yang tertera di atas kertas maupun yang diucapkan melalui suara.
Orang tua dan guru perlu mendampingi anak saat membaca yang merupakan salah satu upaya untuk dapat membantu perkembangan literasi anak. Sebenarnya, tidak ada usia pasti bagi anak untuk diberikan stimulasi dalam membaca.
Psikolog anak dari Rumah Sakit Pondok Indah Bintaro Jane Cindy MPSi mengatakan ada tahapan perkembangan literasi berdasarkan teori kemajuan anak yang perlu diperhatikan orang tua. "Stimulasi yang tepat perlu diberikan sesuai dengan tahapan perkembangan usia anak. Pada usia nol hingga tiga tahun, orang tua sebaiknya secara konsisten memberikan stimulasi berupa membacakan buku cerita anak-anak," katanya.
Dalam membacakan buku cerita, Jane menyarankan orang tua menggunakan volume suara yang terdengar jelas dengan intonasi yang sesuai dengan isi kalimat. Hal itu untuk menstimulasi ketertarikan anak terhadap buku dan kegiatan membaca.
Buku ideal yang dibacakan pada tahapan tersebut adalah buku yang bergambar, berwarna, berukuran tulisan besar dengan kalimat yang singkat. "Pada usia tiga hingga enam tahun, anak dapat diberikan stimulasi berupa pengenalan huruf dan angka. Anak belajar menghubungkan bentuk huruf yang dilihatnya dengan bunyi huruf," tuturnya.
Pada tahap tersebut, anak sebaiknya mulai diberikan kesempatan menggunakan berbagai alat tulis seperti pensil, spidol warna dan krayon untuk mencorat-coret dan menggambar. Hal itu untuk menstimulasi motorik halus anak. Anak mulai diberi stimulasi membaca dan menulis sebaiknya mulai usia enam tahun ke atas dengan mempertimbangkan kesiapan anak.
"Salah satu tanda kesiapan anak untuk membaca adalah tertarik terhadap buku, senang mendengarkan cerita yang dibacakan dari buku dan sudah menguasai pengenalan abjad berupa menghubungkan bentuk dan bunyi huruf," katanya.
Pada tahap tersebut, anak sebaiknya mulai diberikan kesempatan menggunakan berbagai alat tulis seperti pensil, spidol warna dan krayon untuk mencorat-coret dan menggambar. Hal itu untuk menstimulasi motorik halus anak.
Sumber : anggunpaud.kemdikbud.go.id
wahanainfopendidikan.blogspot.com | 07 Nopember 2017
Ayo, Kenali Kesiapan Literasi Anak
4/
5
Oleh
INFORMASI PENDIDIKAN