Selasa, 14 Maret 2017

Pendidikan di Indonesia Mematikan Kreativitas Anak




Pendidikan di Indonesia Mematikan Kreativitas Anak
Kalau mereka dipaksakan belajar, begitu di usia mereka harus serius belajar malah mereka maunya main-main.

WAHANA INFORMASI PENDIDIKAN DAN GURU | Sistem pendidikan anak usia dini (PAUD) di Indonesia yang diterapkan sekolah dinilai justru mematikan‎ kreativitas di masa emasnya. Menurut pengamat pendidikan Indra Charismiadji, saat ini anak-anak dipaksakan harus bisa baca, tulis, menghitung (calistung).

"Bagaimana bisa berkembang bila anak-anak kecil dipaksakan harus bisa baca, tulis, menghitung.‎ Di masa emas anak (usia 0-6 tahun), harusnya mereka dibiarkan bermain dan gembira. Dengan bermain kreativitasnya justru tumbuh," kata Indra.

Anak-anak usia dini diharuskan bisa calistung. Ini diperparah dengan ketentuan sekolah SD yang mewajibkan anak saat masuk harus bisa calistung. Padahal, seharusnya calistung baru diajarkan saat anak duduk di bangku SD.

"PAUD itu‎ masa anak-anak bermain sambil belajar. Kalau mereka dipaksakan belajar, begitu di usia mereka harus serius belajar malah mereka maunya main-main," kata kata Indra yang wahanainfopendidikan.blogspot.com kutip dari JPNN (11/03/17).


Itu sebabnya sistem pendidikan dasar dari pusat sampai daerah harus sejalan. Jangan ada sekolah yang memaksakan anak PAUD bisa calistung. Selain itu, orang tua juga harus diberi pengetahuan agar tidak memaksakan anaknya bisa calistung di usia emasnya. 

Artikel Terkait

Pendidikan di Indonesia Mematikan Kreativitas Anak
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email